Kamis, 26 November 2009

KESADARAN ATMA

KESADARAN ATMA

Mata pelajaran yang paling baik adalah ilmu pengetahuan rohani .Adhyatma vidya vidam,Tuhan Sri Krishna bersabda, diantara segala jenis pengetahuan Aku adalah pengetahuan rohani(tentang sang diri dan Tuhan) (Bg 1.32) Ilmu kerohanian memungkinkan seseorang bmenyerahkan diri kepada Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa .penyerahan diri kepada –Nya adalah tujuan dan kesempurnaan hidup ,puncak segala praktek rohani yang benar-benar syah.
Dalam bhagavad gita hubungan antara sang atma dan paramatma atau antara sang mahkluk hidup dengan Tuhan, dijelaskan sebagai berikut Prakrtim viddhi me param jiva bhutam mahabaho,disamping tenagaku yang lebih rendah ini,ada lagi tenagaku yang lebih tinggi (para prakrti) yaitu para makhluk hidup. O’ Arjuna(B.g 7.5) “Aku bersemayam dalam hati setiap mahluk hidup dan dari Ku datang ingatan dan ke-alpaan bagi mereka semua(B.g 15.15)
Iswarah sarwa bhutanam Hrd dese’rjuna tistati brahmayam sarwa bhutani,Tuhan ada di dalam hati setiap mahluk hidup dan mengarahkan pengembaraan mereka di alam fana ini (B.g 18.61)
Ayat – ayat tersebut selama ini menunjukan bahwa sang mahluk hidup berada dibawah pengendalian TYME .Dengan kata lain sang mahluk hidup adalah pihak yang dikendalikan dan tuhan adalah pihak yang mengedalikan.Atau sang mahluk hidup adalah pihak yang dinikmati/melayani,sedangkan Tuhan adalah pihak yang menikmati/dilayani.
Demikianlah kedudukan sang mahluk hidup yang sebenarmya dalam hubungan dengan cinta kasih timbal balik dengan Tuhan.Analoginya adalah seperti hubungan suami istri.Sang istri adalah pihak yang dikendalikan/ melayani,sedangkan suami adalah pihak yang mengendalikan atau yang dilayani.meskipun ada kedudukan yang lebih rendah dan lebih tinggi tetapi istri maupun suami sama-sama merasakan kebahagiaan yang yang sama.Karena itu weda lebih lanjut,dasa bhuto harer eva nanyasvaiva kadacana,dalam keadaan bagaimanapun(baik ketika terbelenggu dalam kehidupan material di alam fana ataupun setelah mencapai pembebasan dan kembali kedunia rohani).sang mahluk hidup tetap berkedudukan sebagai pelayan kepribadian Tuhan Yang Maha Esa ,Hari.
Orang materialistik yang buta rohani dan sibuk dalam kegiatan pemuasan indria,yang tidak menyadari kenyataan bahwa mereka telah lahir berulang-ulang.Dalam setiap penjelmaannya,mereka mengulangi lagi kegiatan pemuasan indria yang telah dilakukan dalam penjelmaan sebelumnya.
Karena itu dikatakan “punah punas carvita carvananam, mereka berulang-ulang mengunyah apa yang telah dikunyah sebelumnya.
Seorang rohaniawan sadar pada hakekat hidup , tidak tertarik lagi pada pola hidup materialistic memuaskan indria dan badan jasmani
Menjadi sadar kepada Kepribadian Tuhan YME Hari dan berlindung pada kaki padmanya tidak dapat dilakukan dengan menjadi sarjana duniawi yang hebat, seseorang tidak dapat menginsyafi siapa dirinya dan siapa Tuhan dengan menjadi sarjana yang hebat dengan menyajikan teori2 ilmiah.(mundaka upanisad 3.2.3)
Selama seseorang masih dipenuhi dengan keinginan pamerih untuk kesenangan duniawi,penyerahan diri kepada Tuhan Sri Hari tidak akan terjadi.
Kesempurnaan hidup adalah hidup rohani yang bebas dari segala kesengsaraan material seperti kecemasan,kekawatiran ,rasa takut, penyakit, umur usia tua, kelahiran, kematian .Ajaran ini mengajarkan bagaimana seseorang keluar dari siklus samsara(kelahiran, kematian usia tua dan penyakit.)
Kemalangan dan kemujuran hidup tidak dapat dihindari ataupun dicari, dengan sekuat tenaga.Untung rugi,suka dan duka,kesulitan dan kemudahan dan berbagai macam kualitas hidup lainnya,menimpa kita masing-masing sesuai denga reaksi karma dari penjelmaan –penjemaan sebelumnya.Dalam bhagavad gita dijelaskan kenikmatan yang diperoleh dari pemuasan indriya,kenikmatan tersebut dengan sendirinya akan diperoleh,seperti halnya kedudukan yang menimpa pada saat nya meskipun seseorang tidak mengharapkannya.
Sesungguhnya kehidupan material didunia fana ini adalah mimpi yang panjang.Selama bermimpi kita sibuk dengan berbagai macam kegiatan khayal dan lupa bahwa kita diam tidur terlentang diatas tempat tidur.Begitu pula,karena dikhayalkan /dibingungkan oleh Triguna kita lupa pada identitas asli kita sebagai jivatma dan lupa dengan kegiatan kita yang sesunggguhnya di dunia rohani. Karena itu WEDA berseru pada kita ,” wahai manusi a bangunlah dari tidur panjangmu yang nyenyak,sadarlah pada kenyataan tentang dirimu yang rohani.( katha Upanisad 1.3.14).
Van arthadam



Pengetahuan yang tertinggi adalah bhakti(cinta kasih) kepada Tuhan,sebab seseorang mengerti /menginsafi/mengenal dan mencapai kepribadian Tuhan Yang Maha Esa Sri Krsna,apabila ia mencintai beliau.
Dengan lembaga catur asrama yang dimulai dari hidup Brahmacari sesunggguhnya dimaksudkan agar seseorang mempersiapkan diri sejak kecil untuk menekuni pengetahuan rohani weda.”Kaumara acaret prajno dharman bhagavatam iha durlabam manusam janma tad apy adhru” demikian dijelaskan dalam Srimadbhagavatam 7.6.1
Lidah kemaluan adalah indria – indri yang paling sulit dikendalikan.Bila seorang Grhastha tidak mampu mengendalikan kedua indria ini, maka Grhananda kupam,rumah tangga yang dibina menjadi lobang sumur yang gelap kedalam mana ia jatuh.Dorongan kemaluan (SEX) adalah penyebab utama seseorang pemuda masuk kedalam sumur yang gelap ini apabila ia menjadi Grhamedhi,kepala keluarga yang hanya sibuk memuaskan indrianya badan jasmani atau mengejar kesenangan material. Weda menyatakan: Maitunya` agara,kehidupan material tidak lain dari pada belenggu sex. Karena itu, sang grhamedhi yang dibelenggu kuat oleh kenikmatan sex akan teperangkap dalam lingkaran samsara : kelahiran,umur tua, penyakit dan kematian.
Pertanyaan timbul,meskipun seseorang tiada henti menderita berbagai jenis kesengsaraan,tetapi mengapa ia tidak tertarik meniti pola hidup spiritual yang member jaminan pasti bebas dari kesengsaraan? Jawabannya adalah karena dia di cengkram kuat /dikhayalan/dibingungkan oleh sifat-sifat alam material (triguna). Dan menjadi sibuk dalam beraneka macam kegiatan pamerih dan menjadi terikat (pada kegiatannya itu) B.g 3.29
Setiap orang sadar bahwa menipu adalah dosa, tetapi kenapa ia terus melakukanya demi mendaptkan uang? Pertanyaan serupa juga diajukan oleh Arjuna kepada Sri Krsna” O keturunan Vrsni,mengapa seseorang terdorong melakukan perbuatan yang berdosa,meskipun tahu itu terlarang,seolah-olah ia melakukan secara terpaksa(B.g 3.36) Sri Krsna menjawab “Kama esa kroda esa rajo guna samudhavah” hal tersebut disebahkan karena nafsu,”O arjuna yang timbul dari sifat alam rajas yang selanjutnya berubah jadi kemarahan (bila yang di-inginkan tidak diperoleh)(Bg.3.37).
Diliputi oleh avidya berarti dicengkram kuat oleh triguna, uang menyebab kan seseorang selalu dalam khayalan dan ketidak- tahuan. Ramamanoh gunesya asya mamaham iti manyate.

keterikatan

Srimad Bhagavatam Skanda 7 Bab 6 Ayat 11-13
(keterikatan)

katham priyaya anukampitayah
sangam rahasyam rucirams ca mantran
suhrtsu tat-sneha-sitah sisunam
kalaksaranam anurakta-cittah

putran smarams ta duhitrr hrdayya
bhratrn svasrr va pitarau ca dinau
grhan manojnoru-paricchadams ca
vrttis ca kulyah pasu-bhrtya-vargan

tyajeta kosas-krd ivehamanah
karmani lobhad avitrpta-kamah
aupasthya-jaihvam bahu-manyamanah
katham virajyeta duranta-mohah


“Bagamana mungkin seseorang yang penuh kasing sayang dengan keluarganya, yang di dalam hatinya selalu dipenuhi oleh bayangan-banyangan mereka, akan meninggalkan pergaulan dengan mereka? Khususnya, seorang istri yang selalu sangat baik dan simpati serta selalu menyenangkan suaminya di sebuah tempat yang sunyi. Siapa yang dapat meninggalkan pergaulan dengan seorang istri yang penuh kasih sayang seperti itu?. Anak kecil yang berbicara dengan suara yang terpatah-patah, sangat menyenangkan untuk didengar dan ayah mereka yang penuh kasih sayang yang selalu memikirkan kata-kata mereka yang manis. Bagaimana dia bisa meninggalkan pergaulan dengan mereka? Orang tua, anak perempuan dan anak laki-laki juga sangat disayanginya. Anak perempuan khususnya sangat disayangi oleh ayahnya, dan sementara tinggal di rumah suaminya, dia selalu ada dalam pikirannya. Siapa yang bisa meninggalkan pergaulan seperti itu? Disamping semua ini, dalam urusan berumah tangga ada banyak hiasan-hiasan dalam perabotan rumah tangga, dan ada juga binatang peliharaan dan para pelayan. Siapa yang bisa meninggalkan keadaan yang menyenangkan seperti itu? Ikatan kehidupan berumah tangga diandaikan seperti seekor ulat sutra, yang mana membalut sebuah kepompong di dalamnya yang mana membuatnya terpenjara, tidak bisa keluar. Hanya untuk memuaskan dua buah indera yang penting, kemaluan dan lidah, seseorang diikat dalam kehidupan material. Bagaimana seseorang bisa mencari jalan keluar?



Penjelasan

Dalam urusan kehidupan berumah tangga, keterikatan yang pertama adalah dengan istri yang cantik dan menyenangkan, yang semakin menambah keterikatan dalam kehidupan berumah tangga. Seseorang menikmati istrinya dengan 2 organ indera yang menonjol yakni lidah dan kemaluan. Seorang istri berbicara dengan sangat manis. Ini tentu saja sebuah keterikatan. Kemudian dia akan mempersiapkan makanan yang lezat untuk memuaskan lidahnya, dan ketika lidahnya dipuaskan seseorang memperoleh kekuatan untuk organ inderanya yang lain, khususnya kemaluan. Demikianlah sang istri memberikan kesenangan dalam hubungan seksual. Kehidupan berumah tangga maksudnya adalah kehidupan seksual (yan maithunadi-grhamedhi-sukham hi tuccham). Ini didorong oleh lidah. Kemudian lahirlah anak-anak. Seorang bayi memberikan kesenangan dengan suaranya yang terpatah-patah, dan ketika anak laki-laki dan anak perempuannya tumbuh dewasa dan menjadi terlibat dengan pendidikan dan pernikahan. Kemudian ada ayah dan ibu yang harus diperhatikan, dan seseorang juga menjadi terkait dalam lingkungan sosial dan dengan menyenangkan saudara laki-laki dan perempuannya. Seseorang menjadi terlibat dalam urusan berumah tangga, sehingga meninggalkan semua hal itu hampir tidak mungkin. Demikianlah kehidupan rumah tangga menjadi grham andha-kupam, sebuah sumur gelap yang sangat dalam yang mana seseorang laki-laki jatuh ke dalamnya. Bagi laki-laki yang ingin keluar dari sumur itu, luar biasa sulitnya tanpa ditolong oleh seseorang yang kuat, seorang guru kerohanian, yang akan membantu orang yang jatuh ini dengan tali yang kuat yaitu perintah-perintah guru kerohanian. Orang yang jatuh ini seharusnya mengambil manfaat dari tali ini, kemudian guru kerohanian, atau Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Krishna akan mengangkatnya keluar dari sumur yang gelap.


Srimad Bhagavatam Skanda 7 Bab 6 Ayat 14


kutumba-posaya viyan nijayur
na budhyate rtham vihatam pramattah
sarvatra tapa-traya-duhkhitatma
nirvidyate na sva-kutumba-ramah

“Seseorang yang begitu terikat tidak bisa mengerti bahwa dia telah menghabiskan waktu kehidupannya yang berharga untuk memelihara keluarganya. Dia juga gagal untuk mengerti tujuan dari kehidupan manusia, yaitu sebuah kehidupan yang sesuai untuk menginsafi Kebenaran Mutlak, yang tidak terasa telah terbuang percuma.
Akan tetapi, dia dengan sangat pintar dan penuh perhatiaan untuk melihat tidak satu uang logam yang hilang karena kesalahan dalam pengurusannnya. Demikianlah meskipun seseorang yang terikat dalam keadaan material selalu menderita karena kesengsaraan yang berlipat-lipat, dia tetap tidak mengembangkan rasa kebencian untuk jalan kehidupan yang material.”


Seseorang yang bodoh tidak pernah mengerti nilai dari kehidupan manusia, dia juga tidak mengerti bagaimana dia menghabiskan waktunya hanya untuk memelihara anggota keluarganya. Dia sangat ahli menghitung hilangnya pounds, shilling dan pence, tetapi dia begitu bodoh bahwa dia tidak mengetahui berapa banyak uangnya telah hilang, bahkan menurut pertimbangan material. Canakya Pandita memberikan contoh bahwa waktu dalam kehidupan tidak bisa dibeli dengan menukarnya dengan jutaan dolar. Seorang yang begitu bodoh, bagaimapun juga, menghabiskan waktunya yang berharga seperti itu tanpa mengetahui bagaimana dia telah banyak kehilangan bahkan menurut perhitungan moneter. Walaupun seorang yang material ahli dalam menghitung harga dan berbisnis, dia tidak menyadari kalau dia telah salah menggunakan nilai kehidupannya untuk memperoleh pengetahuan. Bahkan walaupun orang yang materialistik seperti itu selalu mengalami

Selasa, 10 November 2009

ajaran keinsafan diri

Dalam melaksanakan tugas yang dibebankan oleh kepribadian Tuhan Yang Maha Esa,Sri Wisnu yaitu tugas beliau menyelenggarakan urusan-urusan material dunia fana sehingga segala mahkluk hidup sejahtera, para dewa bergantung dari pada pelaksanaan yajna dimasyarakat manusia.B.G 3.11 Devan Bhavayatanenyah te deva bhavayantu vah parasparam bhavayantah sreyah param avapsyataa, para dewa , karena diberikan persembahan yadya mahkluk hidup sejahtera(b.g 3.11)Istan bhoga hi vo deva dasyante yadnya bhavitah,dalam tugasnya menyediakan beraneka ragam kebutuhan hidup para dewa para dewa puas karena adanya persembahan yadnya ,memenuhi kebutuhan hidup manusia.(B.g 3.12)
Peradaban Weda Dalam Prakteknya ditopang oleh dua pilar,yaitu kaum brahmana dan sapi.Brahmana adalah orang yang ahli dalam kesusastraan Weda dan pelaksanaan yadnya,sedangkan sapi adalah binatang suci yang mennghasilkan bahan-bahan persembahan yadnya, seperti susu,susu asam,minyak samin,air kencing dan kotoran sapi adalah unsure -unsur panca gavya,lima bahan dalam pelaksanaan yadnya.Karena itu,apabila tidak ada brahmana dan sapi,maka tidak ada peradaban weda.
Menurut astronomi weda , 1 hari Dewa adalah 360 hari manusia,atau 1 hari Swargaloka : 360 hari,bhur loka bagian jambhu dvipa .karena itu 100 x 360x1 tahun= 36.000 tahun manusia.Dewa Brahma hidup selama 100 tahun.Dalam Bhagavad gita 8.17 dikatakan sebagai berikut:” Saharsa yuga paryantam ahar yad brahmano… menurut perhitungan waktu manusia,100 x catur yuga adalah sama dengan satu hari brahma .Satu malamnnya sepanjang itu juga.
Ada empat yuga adalah satya yuga+ 1.728.000 tahun,treta yuga = a1.296.000 tahun,Dvapara yuga = 864.000 tahun dan Zaman kali yuga 432.000 tahun.Keseluruhan nya berjumlah 4.320.000 tahun bhumi..Jadi masa hidup (usia) brahma sang pencipta dunia material adalah 100x2x1000x4.320.000x1tahun=311 triliun 40 juta tahun bumi.Karena itu,dalam pandangan hidup manusia,brahma seolah-olah hidup kekal.
Srimad Bhagavatam (skanda 12,text 2:31-34)menjelaskan tentang Ketika Saptarishi Mandalam melewati bintang Magha.,kali Yuga di mulai .
Tanda-tanda kaliyuga:
Dalam Kitab Wisnu purana,Srimad bhagavatam,Kitab suci yang lain, diramalkan mengenai hari terakhir dari jaman kali yuga.Wisnu purana (bab 4, ayat 24:70)di jelaskan :Semua raja yang memerintah atau berkuasa pada saat itu , Mereka tidak akan berbahagia, penuh dengan kemarahan,selalu bersedih, tidak beriman dan berbicara bohong.
Mereka akan membunuh wanita, anak-anak dan binatang. Mereka tidak akan tanpa keberanian,mereka akan jatuh segera setelah mereka mendapat kesejahteraan.Mereka penuh dengan nafsu dan mereka akan hidup dengan umur yang pendek. Dan begitu banyak cirri-ciri kaliyuga yang sangat mengerikan yang dijelaskan dalam Srimad Bhagavatam
Suka cita rohani yang dialami oleh seorang penyembah yang murni contohnya Prahlada maharadj atau haridasa thakur hanya dapat dimengerti dan diinsyafi oleh orang yang berkesadaran rohani.Tetapi sekalipun orang butha rohani,asalkan dia bergaul dan mengikut petunjuk orang suci atau mahatma.ia akan disucikan dan diantarkan untuk mencapai pembebasan.Karena itu Weda menyatakan Mahatsevam dvaran ahur Vimukteh dengan mengikuti petunjuk (melayani ) sang mahatnma seseorang akan diantarkan menuju pembebasan dan kebahagiaan rohani
Tujuan hidup para asura atau raksasa yang berwatak materialistik adalah kesenangan jasmani dengan memuaskan indria-indria badan.Oleh karena itu politik dan ekonomi secara khusus member petujuk bagaimana cara memperalat/menaklukan/menguasai orang lain atau segala sesuatu yang lain untuk kenikmatan jasmani,maka dua ilmu ini sangat dihargai di masyarakat asura.Dalam peradaban yang disebut modern seperti sekarang ,ilmu politik dan ekonomi telah menggusur ilmu Ke-Tuhanan.(ajaran rohani).
Mata pelajaran yang paling baik adalah ilmu pengetahuan rohani .Adhyatma vidya vidam,Tuhan Sri Krishna bersabda, diantara segala jenis pengetahuan Aku adalah pengetahuan rohani(tentang sang diri dan Tuhan) (Bg 1.32) Ilmu kerohanian memungkinkan seseorang bmenyerahkan diri kepada Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa .penyerahan diri kepada –Nya adalah tujuan dan kesempurnaan hidup ,puncak segala praktek rohani yang benar-benar syah.
Dalam bhagavad gita hubungan antara sang atma dan paramatma atau antara sang mahkluk hidup dengan Tuhan, dijelaskan sebagai berikut Prakrtim viddhi me param jiva bhutam mahabaho,disamping tenagaku yang lebih rendah ini,ada lagi tenagaku yang lebih tinggi (para prakrti) yaitu para makhluk hidup. O’ Arjuna(B.g 7.5) “Aku bersemayam dalam hati setiap mahluk hidup dan dari Ku datang ingatan dan ke-alpaan bagi mereka semua(B.g 15.15)
Iswarah sarwa bhutanam Hrd dese’rjuna tistati brahmayam sarwa bhutani,Tuhan ada di dalam hati setiap mahluk hidup dan mengarahkan pengembaraan mereka di alam fana ini (B.g 18.61)
Ayat – ayat tersebut selama ini menunjukan bahwa sang mahluk hidup berada dibawah pengendalian TYME .Dengan kata lain sang mahluk hidup adalah pihak yang dikendalikan dan tuhan adalah pihak yang mengedalikan.Atau sang mahluk hidup adalah pihak yang dinikmati/melayani,sedangkan Tuhan adalah pihak yang menikmati/dilayani.
Demikianlah kedudukan sang mahluk hidup yang sebenarmya dalam hubungan dengan cinta ksih timbale balik dengan Tuhan.Analoginya adalah seperti hubungan suami istri.Sang istri adalah pihak yang dikendalikan/ melayani,sedangkan suami adalah pihak yang mengendalikan atau yang dilayani.meskipun ada kedudukan yang lebih rendah dan lebih tinggi tetapi istri maupun suami sama-sama merasakan kebahagiaan yang yang sama.Karena itu weda lebih lanjut,dasa bhuto harer eva nanyasvaiva kadacana,dalam keadaan bagaimanapun(baik ketika terbelenggu dalam kehidupan material di alam fana ataupun setelah mencapai pembebasan dan kembali kedunia rohani).sang mahluk hidup tetap berkedudukan sebagai pelayan kepribadian Tuhan Yang Maha Esa ,Hari.
Orang materialistik yang buta rohani dan sibuk dalam kegiatan pemuasan indria,yang tidak menyadari kenyataan bahwa mereka telah lahir berulang-ulang.Dalam setiap penjelmaannya,mereka mengulangi lagi kegiatan pemuasan indria yang telah dilakukan dalam penjelmaan sebelumnya.
Karena itu dikatakan “punah punas carvita carvananam, mereka berulang-ulang mengunyah apa yang telah dikunyah sebelumnya.
Seorang rohaniawan sadar pada hakekat hidup , tidak tertarik lagi pada pola hidup materialistic memuaskan indria dan badan jasmani
Menjadi sadar kepada Kepribadian Tuhan YME Hari dan berlindung pada kaki padmanya tidak dapat dilakukan dengan menjadi sarjana duniawi yang hebat, seseorang tidak dapat menginsyafi siapa dirinya dan siapa Tuhan dengan menjadi sarjana yang hebat dengan menyajikan teori2 ilmiah.(mundaka upanisad 3.2.3)
Selama seseorang masih dipenuhi dengan keinginan pamerih untuk kesenangan duniawi,penyerahan diri kepada Tuhan Sri Hari tidak akan terjadi.
Kesempurnaan hidup adalah hidup rohani yang bebas dari segala kesengsaraan material seperti kecemasan,kekawatiran ,rasa takut, penyakit, umur usia tua, kelahiran, kematian .Ajaran ini mengajarkan bagaimana seseorang keluar dari siklus samsara(kelahiran, kematian usia tua dan penyakit.)
Kemalangan dan kemujuran hidup tidak dapat dihindari ataupun dicari, dengan sekuat tenaga.Untung rugi,suka dan duka,kesulitan dan kemudahan dan berbagai macam kualitas hidup lainnya,menimpa kita masing-masing sesuai denga reaksi karma dari penjelmaan –penjemaan sebelumnya.Dalam bhagavad gita dijelaskan kenikmatan yang diperoleh dari pemuasan indriya,kenikmatan tersebut dengan sendirinya akan diperoleh,seperti halnya kedudukan yang menimpa pada saat nya meskipun seseorang tidak mengharapkannya.
Sesungguhnya kehidupan material didunia fana ini adalah mimpi yang panjang.Selama bermimpi kita sibuk dengan berbagai macam kegiatan khayal dan lupa bahwa kita diam tidur terlentang diatas tempat tidur.Begitu pula,karena dikhayalkan /dibingungkan oleh Triguna kita lupa pada identitas asli kita sebagai jivatma dan lupa dengan kegiatan kita yang sesunggguhnya di dunia rohani. Karena itu WEDA berseru pada kita ,” wahai manusi a bangunlah dari tidur panjangmu yang nyenyak,sadarlah pada kenyataan tentang dirimu yang rohani.( katha Upanisad 1.3.14).
Van arthadam



Pengetahuan yang tertinggi adalah bhakti(cinta kasih) kepada Tuhan,sebab seseorang mengerti /menginsafi/mengenal dan mencapai kepribadian Tuhan Yang Maha Esa Sri Krsna,apabila ia mencintai beliau.
Dengan lembaga catur asrama yang dimulai dari hidup Brahmacari sesunggguhnya dimaksudkan agar seseorang mempersiapkan diri sejak kecil untuk menekuni pengetahuan rohani weda.”Kaumara acaret prajno dharman bhagavatam iha durlabam manusam janma tad apy adhru” demikian dijelaskan dalam Srimadbhagavatam 7.6.1
Lidah kemaluan adalah indria – indri yang paling sulit dikendalikan.Bila seorang Grhastha tidak mampu mengendalikan kedua indria ini, maka Grhananda kupam,rumah tangga yang dibina menjadi lobang sumur yang gelap kedalam mana ia jatuh.Dorongan kemaluan (SEX) adalah penyebab utama seseorang pemuda masuk kedalam sumur yang gelap ini apabila ia menjadi Grhamedhi,kepala keluarga yang hanya sibuk memuaskan indrianya badan jasmani atau mengejar kesenangan material. Weda menyatakan: Maitunya` agara,kehidupan material tidak lain dari pada belenggu sex. Karena itu, sang grhamedhi yang dibelenggu kuat oleh kenikmatan sex akan teperangkap dalam lingkaran samsara : kelahiran,umur tua, penyakit dan kematian.
Pertanyaan timbul,meskipun seseorang tiada henti menderita berbagai jenis kesengsaraan,tetapi mengapa ia tidak tertarik meniti pola hidup spiritual yang member jaminan pasti bebas dari kesengsaraan? Jawabannya adalah karena dia di cengkram kuat /dikhayalan/dibingungkan oleh sifat-sifat alam material (triguna). Dan menjadi sibuk dalam beraneka macam kegiatan pamerih dan menjadi terikat (pada kegiatannya itu) B.g 3.29
Setiap orang sadar bahwa menipu adalah dosa, tetapi kenapa ia terus melakukanya demi mendaptkan uang? Pertanyaan serupa juga diajukan oleh Arjuna kepada Sri Krsna” O keturunan Vrsni,mengapa seseorang terdorong melakukan perbuatan yang berdosa,meskipun tahu itu terlarang,seolah-olah ia melakukan secara terpaksa(B.g 3.36) Sri Krsna menjawab “Kama esa kroda esa rajo guna samudhavah” hal tersebut disebahkan karena nafsu,”O arjuna yang timbul dari sifat alam rajas yang selanjutnya berubah jadi kemarahan (bila yang di-inginkan tidak diperoleh)(Bg.3.37).
Diliputi oleh avidya berarti dicengkram kuat oleh triguna, uang menyebab kan seseorang selalu dalam khayalan dan ketidak- tahuan. Ramamanoh gunesya asya mamaham iti manyate.