Sabtu, 24 April 2010

BUKTI-BUKTI SIAPAKAN TUHAN

Bukti-bukti Sastra mengenai Siapakah Tuhan?

Dalam kitab suci Veda bagian moksa dharma Krishna juga mengatakan :

prajapatim ca rudram capy
aham eva srjami vai
tam himam navijanito
mama maya vimohitam

“Para leluhur, Siva dan lain-lainnya diciptakan oleh-Ku. Walaupun mereka tidak mengetahui bahwa mereka diciptakan oleh-Ku. Karena mereka dikhayalkan oleh tenaga-Ku yang menyebabkan khayalan”

aham sarvasya prabhavo
mattah sarvam pravartate
iti matva bhajante mam
buddha bhava-samanvitah

“Aku adalah sumber segala dunia rohani dan segala dunia material. Segala sesuatu berasal dari-Ku. Orang bijaksana yang mengetahui kenyataan ini secara sempurna menekuni bhakti kepada-Ku dan menyembah-Ku dengan sepenuh hatinya”
(Bhagavad-gita 10.8)

arjuna uvaca
param brahma param dhama pavitram paramam bhavan
purusam sasvatam divyam adi-devam ajam vibhum
ahus tvam rsayah sarve devarsir naradas tatha
asito devato vyasah svayam caiva bravisi me

“Arjuna berkata : Anda adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, tempat tinggal tertinggi, Yang Maha Suci, Kebenaran Mutlak. Anda adalah Yang Maha Abadi, Yang Rohani dan melampaui dunia ini, kepribadian yang asli dan tidak dilahirkan dan Yang Maha Besar. Semua rsi yang mulia seperti Narada, Asita, Devala dan Vyasa membenarkan kenyataan ini tentang Anda, dan sekarang Anda sendiri menyatakan demikikan kepada hamba”
(Bhagavad-gita 10.12-13)

sarvasya caham hrdi sannivisto
mattah smrtir jnanam apohanam ca
vedais ca sarvair aham eva vedyo
vedanta-krd veda-vid eva caham

“Aku bersemayam didalam hati setiap mahkluk. Ingatan, pengetahuan dan pelupaan berasal dari-Ku. Akulah yang harus diketahui dari segala Veda; memang Akulah yang menyusun Vedanta, dan Akulah yang mengetahui Veda.”
(Bhagavad-gita 15.15)

avajananti mam mudha
manusim tanum asritam
param bhavam ajananto
mama bhuta-mahesvaram

“Orang bodoh mengejek diri-Ku bila Aku menurun dalam bentuk seperti manusia. mereka tidak mengenal sifat rohani-Ku sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang berkuasa atas segala sesuatu yang ada”
(Bhagavad-gita 9.11)


isvarah parama krsnah
sat cid ananda vigrahah
anadir adir govinda
sarva karana karanam

“Pengendali yang tertinggi adalah Krishna bentuk beliau penuh dengan kekekalan, pengetahuan dan kebahagian. Beliau juga dikenal dengan nama Govinda yang adalah sebab dari segala sebab”
(Brahma Samhita 1.1)

yanti deva-vrata devan
pitrn yanti pitr-vratah
bhutani yanti bhutejya
yanti mad-yajino ’pi mam

“Orang yang menyembah dewa-dewa akan dilahirkan diantara para dewa, orang yang menyembah leluhur akan pergi ke leluhur, orang yang menyembah hantu dan roh halus akan dilahirkan ditengah-tengah makhluk-makhluk seperti itu, dan orang yang menyembah-Ku akan hidup bersama-Ku.”
(Bhagavad-gita 9.25)

avyakto ‘ksara ity uktas
tam ahuh paramam gatim
yam prapya na nivartante
tad dhama paramam mama

“Yang diuraikan sebagai yang tidak terwujud dan tidak pernah gagal oleh para ahli Vedanta, yang dikenal sebagai tujuan tertinggi, dan sesudah mencapai tempat itu, seseorang tidak kembali lagi – Itulah tempat tinggal-Ku yang paling tinggi”
(Bhagavad-gita 8.21)

a-brahma-bhuvanal lokah
punar avartino’rjuna
mam upetya tu kaunteya
punar janma na vidyate

“Dari planet tertinggi didunia material (planet tempat Deva Brahma) sampai dengan planet yang paling rendah (planet-planet neraka) semuanya tempat-tempat kesengsaraan, tempat kelahiran dan kematian dialami berulangkali. Tetapi orang yang mencapai tempat tinggal-Ku tidak akan pernah dilahirkan lagi, wahai putra Kunti.”
(Bhagavad-gita 8.16)

sarva yonisu kaunteya
murtayah sambhavanti yah
tasam brahma mahad yonir
aham bija-pradah pita

“Hendaknya dimengerti bahwa segala jenis kehidupan dimungkinkan oleh kelahiran di alam material ini, dan bahwa Akulah Bapa yang memberi benih, wahai putra Kunti” (Bhagavad-gita 14.4)

aham sarvasya prabhavo
mattah sarvam pravartate
iti matva bhajante mam
buddha bhava-samanvitah

“Aku adalah sumber segala dunia rohani dan segala dunia material. Segala sesuatu berasal dari-Ku. Orang bijaksana yang mengetahui kenyataan ini secara sempurna menekuni bhakti kepada-Ku dan menyembah-Ku dengan sepenuhnya hati” (B.G. 10.8)

avajananti mam mudha
manusim tanum asritam
param bhavam ajananto
mama bhuta-mahesvaram

“Orang bodoh mengejek diri-Ku bila Aku menurun dalam bentuk seperti manusia. mereka tidak mengenal sifat rohani-Ku sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang berkuasa atas segala sesuatu yang ada”
(Bhagavad-gita 9.11)

na tad bhasayate suryo
na sasanko na pavakah
yad gatva na nivartante
tad dhama paramam mama

“Tempat tinggalku yang paling utama itu tidak diterangi oleh matahari, bulan, api maupun listrik. Orang yang mencapai tempat tinggal itu tidak pernah kembali lagi ke dunia material ini”
(Bhagavad-gita 15.6)

Untuk mencapai tempat tinggal itu harus selalu memanggil Nama Krishna sampai akhir hayat dengan mana kesadaran kita tetap kepada Krishna bukan kepada yang lain.

anta-kale ca mam eva
smaran muktva kalevaram
yah prayati sa mad-bhavam
yati nasty atra samsayah

“Siapapun yang meninggalkan badannya pada saat ajalnya sambil ingat kepada-Ku, segera mencapai sifat-Ku. Kenyataan ini tidak dapat diragukan”
(Bhagavad-gita 8.5)

yajna-sistasinah santo mucyante sarva-kilbisaih
bhunjate te tv agham papa ye pacanty atma-karanat

“Para penyembah Tuhan dibebaskan dari segala jenis dosa karena mereka makan makanan yang dipersembahkan terlebih dahulu untuk korban suci. Orang lain, yang menyiapkan makanan untuk kenikmatan indria-indria pribadi, sebenarnya hanya makan dosa saja.”
(Bhagavad-gita 3.13)

mayi sarvani karmani sannyasayadhyatma-cetasa
nirasir nirmamo bhutva yudhyasva vigata-jvarah

“O Arjuna, karena itu, dengan menyerahkan segala pekerjaanmu kepada-Ku, dengan pengetahuan sepenuhnya tentang-Ku, bebas dari keinginan untuk keuntungan, tanpa tuntutan hak milik, dan bebas dari sifat malas, bertempurlah”
(Bhagavad-gita 3.30)

ye me matam idam nityam anutisthanti manavah
sraddhavanto nasuyanto mucyante te ‘pi karmabhih

“Orang yang melakukan tugas-tugas kewajibannya menurut perintah-perintah-Ku dan mengikuti ajaran ini dengan setia, bebas dari rasa iri, dibebaskan dari ikatan perbuatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil.”
(Bhagavad-gita 3.31)

ye tv etad abhyasuyanto nanutisthanti me matam
sarva-jnana-vimudhams tan viddhi nastan acetasah

“Tetapi orang yang tidak mengikuti ajaran ini secara teratur karena rasa iri dianggap kehilangan segala pengetahuan, dijadikan bodoh, dan dihancurkan dalam usahanya untuk mencari kesempurnaan.”
(Bhagavad-gita 3.32)

jnanam te ‘ham sa-vijnanam idam vaksyamy asesatah
yaj jnatva neha bhuyo ‘nyaj jnatavyam avasisyate

“Sekarang Aku akan menyatakan pengetahuan ini kepadamu secara keseluruhan, baik yang dapat dilihat maupun yang tidak dapat dilihat. Dengan menguasai pengetahuan ini, tidak akan ada hal lain lagi yang belum engkau ketahui.”
(Bhagavad-gita 7.2)

man-mana bhava mad-bhakto mad-yaji mam namaskuru
mam evaisyasi satyam te pratijane priyo ‘si me


“Berpikirlah tentang-Ku senantiasa, menjadi penyembah-Ku, bersembahyang kepada-Ku. Dengan demikian, pasti engaku akan datang kepada-Ku. Aku berjanji demikian kepadamu karena engkau kawan-Ku yang sangat kucintai.”
(Bhagavad-gita 18.65)

sarva-dharman parityajya mam ekam saranan vraja
aham tvam sarva-papebhyo moksayisyami ma sucah

“Tinggalkan segala jenis dharma dan hanya menyerahkan diri kepada-Ku. Aku akan menyelamatkan engkau dari segala reaksi dosa. Jangan takut.”
(Bhagavad-gita 18.66)

ya idam paramam guhyam mad-bhaktesv abhidhasyati
bhaktim mayi param krtva mam evaisyaty asamsayah

“Terjamin bahwa orang yang menjelaskan rahasia yang paling utama ini kepada para penyembah akan mencapai bhakti yang murni, dan akhirnya dia akan kembali kepada-Ku”
(Bhagavad-gita 18.68)

na ca tasman manusyeyu kascin me priya-krttamah
bhavita na ca me tasmad anyah priyataro bhuvi

“Tidak ada hamba di dunia ini yang lebih Ku-cintai daripada dia, dan tidak akan pernah ada orang yang lebih Ku-cintai.”
(Bhagavad-gita 18.69)


adhyesyate ca ya imam dharmyam samvadam dvayoh
jnana-yajnena tenaham istah syam iti me matih

“Aku memaklumkan bahwa orang yang mempelajari percakapan kita yang suci ini bersembahyang kepada-Ku dengan kecerdasaanya.”
(Bhagavad-gita 18.70)

sraddhavan anasuyas ca srnuyad api yo narah
so ‘pi muktah subhal lokan prapnuyat punya-karmanam

“Orang yang mendengar dengan keyakinan tanpa rasa iri dibebaskan dari reaksi-reaksi dosa dan mencapai planet-planet yang menguntungkan, tempat tinggal orang saleh.”
(Bhagavad-gita 18.71)


yatra yogesvarah krsno yatra partho dhanur-dharah
tatra srir vijayo bhutir dhruva nitir matir mama

“Di manapun ada Krishna, penguasa semua ahli kebatinan, dan di manapun ada Arjuna, pemanah yang paling utama, di sana pasti ada kekayaan, kejayaan, kekuatan luar biasa dan moralitas. Itulah pendapat saya.”

ananya-cetah satatam
yo mam smarati nityasah
tasyaham sulabhah partha
nitya-yuktasya yoginah

“Wahai putera Prtha, Aku mudah sekali dicapai oleh orang yang selalu ingat kepada-Ku tanpa menyimpang sebab dia senantiasa tekun dalam Bhakti” (B.G. 8.14)

Srimad Bhagavatam (27.7.38)
yarhi alayesu api satam na hareh kathah syuh
pasandino dvija-jana vrsala nrdevah
svaha svadha vasad iti sma giro na yatra
sasta bhavisyati kaler bhagavan yugante

“Setelah itu pada akhir Kali yuga ketika tidak ada topik-topik tentang KeTuhanan, bahkan ditempat tinggal dari mereka yang disebut orang-orang suci dan ditempat orang-orang yang terhormat dari 3 kasta yang lebih tinggi, dan ketika kekuatan pemerintah dipindahkan ke tangan para menteri yang terpilih dari kelas sudra kelahiran rendah atau mereka yang lebih rendah darinya, dan ketika tidak ada satupun yang diketahui tentang pelaksanaan Yajna, bahkan dengan kata-kata, pada saat itu Tuhan muncul sebagai penghukum yang tertinggi”


ananyas cintayanto mam
ye janah paryupasate
tesam nityabhiyuktanam
yoga-ksemam vahamy aham

“Tetapi orang yang selalu menyembah-Ku dengan bhakti tanpa tujuan yang lain dan bersemadi pada bentuk rohani-Ku – Aku bawakan apa yang dibutuhkan, dan Aku memelihara apa yang dimilikinya” (B.G. 9.22)

asraddadhanah purusa
dharmasyasya parantapa
aprapya mam nivartante
mrtyu-samsara-vartmani

“Orang yang tidak yakin dan tidak setia melaksanakan bhakti ini, tidak dapat mencapai kepada-Ku wahai penakluk musuh. Karena itu, mereka kembali ke jalan kelahiran dan kematian di dunia material.” (B.G. 9.3)

yo mam ajam anadim ca
vetti loka-mahesvaram
asammudhah sa martyesu
sarva-papaih pramucyate

“Orang yang mengenal Aku sebagai yang tidak dilahirkan, sebagai yang tidak berawal, sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang berkuasa atas semua dunia di kalangan manusia dia yang tidak berkhayal, dan hanya dialah yang dibebaskan dari segala dosa” (B.G. 10.3)
Dari ayat ini jelas bahwa ketika kita meminta sesuatu khususnya ingin bebas dari dosa harus mengenali dan mengetahui keberadaanNya terlebih dahulu. Itu artinya secara singkat bahwa kita harus menyerahkan diri dan mengabdikan seluruh jiwa dan raga yang dilandaskan atas iman yang penuh agar segala sesuatu pada Dirinya diungkapkan dan akhirnya kita mengerti. Sejauh pengertian kita itu yang didasarkan atas penyerahan diri maka sejauh itulah karunia balasan Tuhan yang mengalir. Ini adalah ungkapan kebenaran dari Tuhan yang sejati.

ye yatha mam prapadyante
tams tathaiva bhajamy aham
mama vartmanuvartante
mamusyah partha sarvasah

“Sejauh mana semua orang menyerahkan diri kepada-Ku, Aku menganugrahi mereka sesuai dengan penyerahan dirinya itu. Semua orang menempuh jalan-Ku dalam segala hal. Wahai putra Prtha” (B.G. 4.11)


ajnas casraddadhanas ca
samsayatma vinasyati
nayam loko sti na paro
na sukham samsayatmanah

“Tetapi orang yang bodoh dan tidak percaya yang ragu-ragu tentang kitab-kitab suci yang diwahyukan, tidak akan mencapai kesadaran terhadap Tuhan Yang Maha Esa; melainkan mereka jatuh. Tidak ada kebahagian bagi orang yang ragu-ragu, baik di dunia ini maupun dalam penjelmaan yang akan datang” (B.G. 4.40)

sarva-dharman parityajya
mam ekam saranam vraja
aham tvam sarva-papebhyo
moksayisyami ma sucah

“Tinggalkan segala jenis dharma dan hanya menyerahkan diri kepada-Ku. Aku akan menyelamatkan engkau dari segala reaksi dosa. Jangan takut.” (B.G. 18.66)

ye tu sarvani karmani
mayi sannyasya mat-parah
ananyenaiva yogena
mam dhyayanta upasate

tesam aham samuddharta
mertyu-samsara-sagarat
bhavami na cirat partha
mayy avesita-cetasam

“Tetapi orang yang menyembah-Ku, menyerahkan segala kegiatannya kepada-Ku, setia kepada-Ku tanpa menyimpang, Tekun dalam pengabdian suci bhakti, selalu bersemadi kepada-Ku, dan sudah memusatkan pikirannya kepada-Ku – cepat Kuselamatkan dari lautan kelahiran dan kematian, wahai putera Partha” (B.G. 12.6-7)

Bhaktya mam abhija nati artinya Tuhan hanya bisa dimengerti dengan jalan bhakti karenanya seseorang harus sepenuhnya berbhakti kepada Tuhan

ye yatha mam prapadyante tams tathaiva bhajamy aham
mama vartmanuvartante manusyah partha sarvasah

“Sejauh mana semua orang menyerahkan diri kepada-Ku, Aku menganugrahi mereka sesuai dengan penyerahan dirinya itu. Semua orang menempuh jalan-Ku dalam segala hal, wahai putera Partha” (B.G. 4.11)

Srimad Bhagavantam (2.3.10) :

akamah sarva-kamo va moksa-kama udara-dhih
tivrena bhakti-yogena yajeta purusam param

“Baik seseorang bebas dari keinginan (keadaan para penyembah), menginginkan segala hasil atau pahala, maupun mencari pembebasan, hendaknya ia berusaha dengan segala upaya untuk menyembah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa untuk mencapai kesempurnaan yang lengkap, yang memuncak dalam kesadaran Krishna.”


tad viddhi pranipatena
pariprasnena sevaya
upadeksyanti te jnanam
jnaninas tattva-darsinah

“Cobalah mempelajari kebenaran dengan cara mendekati seorang guru kerohanian. Bertanya kepada beliau dengan tunduk hati dan mengabdikan diri kepada beliau. Orang yang sudah insyaf akan dirinya dapat memberikan pengetahuan kepadamu karena mereka sudah melihat kebenaran itu” (B.G. 4.34)

evam parampara-praptam
imam rajarsayo viduh
sa kaleneha mahata
yogo nastah parantapa

“Ilmu pengetahuan yang paling utama ini diterima dengan cara sedimikian rupa melalui rangkaian garis perguruan guru-guru kerohanian, dan para raja yang suci mengerti ilmu pengetahuan tersebut dengan cara seperti itu. Tetapi sesudah beberapa waktu, garis perguruan itu terputus; karena itu, rupanya ilmu pengetahuan yang asli itu sudah hilang” (B.G. 4.2)

yah sastra-vidhim utsrjya
vartate kama-karatah
na sa siddhim avapnoti
na sukham na param gatim

“Orang yang meninggalkan aturan kitab suci dan bertindak menurut kehendak sendiri tidak mencapai kesempurnaan, kebahagiaan maupun tujuan tertinggi” (B.G. 16.23)

yah param ramhasah sajsat
tri-gunaj jiva-samjnitat
bhagavantam vasudevam
prapannah sa priyo hi me

“Deva Siva melanjutkan : siapapun yang menyerahkan diri kepada kepribadian Tuhan Yang Tertinggi Krishna (Vasudeva) pengontrol segala sesuatu baik alam material maupun mahkluk hidup dialah sebenarnya sangat terkasih bagiku”
(Bhagavata Purana 4.24.28)

kasmac ca te na nameran mahatman
gariyase brahmano ‘py adi-kartre
ananta devesa jagan-nivasa
tvam aksaram sad-asat tat param yat

“O Yang Mahabesar, lebih tinggi dari pada Brahma, anda adalah Pencipta yang asli. Karena itu, bukankah seyogyanya mereka bersujud dengan hormat kepada Anda? O Kepribadian yang tidak terhingga, Tuhan yang disembah oleh semua dewa, Pelindung alam semesta! Anda adalah sumber yang tidak dapat dikalahkan, sebab segala sebab, yang melampaui manifestasi alam material ini.”
(B.G. 11.37)

“Sekarang Aku akan menyatakan pengetahuan ini kepadamu secara keseluruhan, baik yang dapat dilihat maupun yang tidak dapat dilihat. Dengan menguasai pengetahuan ini, tidak akan ada hal lain lagi yang belum engkau ketahui.”
(Bhagavad-gita 7.2)

ya idam paramam guhyam
mad-bhaktesv abhidhasyati
bhaktim mayi param krtva
mam evaisyaty asamsayah

“Terjamin bahwa orang yang menjelaskan rahasia yang paling utama ini kepada para penyembah akan mencapai bhakti yang murni, dan akhirnya dia akan kembali kepada-Ku”
(Bhagavad-gita 18.68)

Tidak ada komentar: