Selasa, 14 September 2010

Kewajiban diatas Perasaan

atha cet tvam imam dharmyam

sangramam na karisyasi,

tatah sva-dharmam kirtim ca

hitva papam avapsyasi

Bhg.2.33

Akhirnya bila engkau tidak berperang sebagaimana kewajiban dengan meninggalkan kewajiban dan kehormatan, maka penderitaanlah yang engkau peroleh.



Demikian peringatan yang disabdakan Krsna kepada Arjuna dalam medan perang kurukstra, sehubungan dengan keraguan dan keengganan Arjuna untuk berperang melawan musuh-musuhnya yang notabenen adalah gurunya, kakeknya, sepupunya, kerabatnya dan sebagainya.

Sabda Krsna diatas juga mengingatkan kepada kita semua bahwa jika kewajiban ditinggalkan dengan alasan apapun maka penderitaan sudahlah pasti menguasai kita, oleh karena itu lakukanlah apapun yang menjadi kewajiban dan tanggungjawab kita tanpa keraguan.

Dan kewajiban apapun yang dilakukan maka lakukanlah semata-mata demi kewajiban itu sendiri.

Berperanglah demi perang itu sendiri, bekerjalah demi kerja itu sendiri tanpa motif yang lain. Tentu semuanya harus dilandasi oleh pengabdian dan semangat bhakti yang baik kepada Tuhan yang Maha Esa. Jika demikian adanya maka semuanya menjadi baik, menjadi rohani dan yang namanya rohani sudah pasti steril dari napsu material, angkara murka, loba, tamak, serakah, sewenang-wenang dan lain-lain sifat-sifat asurik, karena apa yang disebutkan terakhir itulah penyebab utama dari kehancuran dan kemerosotan kehidupan dunia saat ini.



Dewasa ini beberapa teman merasakan semangat dan daya juang generasi muda hindu cendrung melemah, pemalu, minder dan tidak percaya diri menghadapi era persaingan yang memang ketat disegala aspek kehidupan termasuk aspek beragama. Padahal salah satu kewajiban para penganut weda adalah menyampaikan ajaran itu kepada umat manusia dan mengajak orang lain untuk mendalami weda, maka jika ada yang bertanya apakah hindu itu agama misionaris? jawabanya sangat tegas ya. Seperti Srila Prabupada dimana dunia mengakui beliau adalah seorang misionaris besar yang mampu membawa ajaran weda ke Amerika, Eropa dan belahan dunia yang lain. Nah kita minimal harus berani menyampaikan filsafat-filsafat Vedanta kepada orang lain dimanapun kita berada, jangan baru melihat orang lain piawai berbicara tentang agama lalu kita merasa minder sendiri, melihat yang lain sepertinya hebat berteori lalu merasa diri kecil, dalam pertemuan-pertuman apapun maunya duduk di belakang dan seterusnya.



Oleh karena itu maka pengetahuan rohani melalui kitab-kitab weda harus diberikan kepada generasi muda kita sejak dini, itulah kewajiban semua orang sebagai bentuk tanggungjawab kita bersama. Arjuna pun menjadi sirna kesedihannya, keraguannya dan sebaliknya menjadi semangat untuk berperang melaksanakan kewajibannya sebagai seorang ksatria setelah menerima pengetahuan rohani dari Krsna.

Ini satu bukti bahwa pengetahuan rohani mampu menjadikan manusia bebas dari rasa takut, bebas dari rasa sedih, bebas dari rasa ragu, bebas dari rasa iri, bebas dari rasa rendah diri, bebas dari kebodohan, dan sebaliknya menjadikan manusia kuat, cerdas dan spiritual



Padahal kewajiban itu yang paling utama jauh diatas perasaan, dan hanya dengan pengetahuan rohanilah manusia mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik. Apakah dia seorang brahmana, apakah dia ksatria, apakah dia waisya atau sudra, dengan pengetahuan rohani dia akan tulus melaksanakan kewajibannya demi sebuah pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Walau seandainya engkau paling berdosa diantara manusia yang memikul dosa dengan perahu ilmu pengetahuan ini (pengetahuan rohani) lautan dosa akan engkau seberangi demikian Tuhan Yang Maha Esa Krsna bersabda (Bhg. 4.36).

Dengan demikian maka tidak terlalu berlebihan jika mengatakan bahwa ajaran weda sangatlah mendesak untuk diberikan kepada generasi muda kita agar mereka menjadi mengerti dan menyadari tugas dan kewajibannya.



Om namo bhagavate vasu deva ya

Tidak ada komentar: