Kamis, 15 Mei 2008

SRI RAMA FIGUR PEMIMPIN DAN GRHASTA YANG IDEAL

SRI RAMACANDRA FIGUR PEMIMPIM DAN GRHASTA YANG IDEAL


Pelajaran ini di sampaikan pada hari kemunculan Tuhan Sri Ramacandra 14-4-2008 di Sri Sri Krsna Balarama Asram oleh Guru kita yang maha berkarunia
Waisnawa Pandita Damodara Pandit Dasa(Guru Ji)

Merayakan hari kemenangan Sri Rama, hari kemunculan beliau dimana beliau. Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa muncul di Bumi ini untuk mengurangi beban Bumi ini. Dan ketika kita ingin mendapat karunia dari Sri Ramacandra jangan pernah lupa dengan Hanoman Ji. Ketika Hanoman hadir disini, pasti Sri Rama hadir disini karena Hanoman selalu menyimpan Sri Rama didalam hatinya. Karenanya kita sudah semestinya menyampaikan hormat kita yang dalam untuk Hanoman dan memuji nama Hanoman. Dengan memuji penyembah yang murni Beliau, Sri Ramacandra akan berpuas hati dan kita kelilingi beliau 7 kali . Dalam Srimad Bhagavatam(inti sari Veda) skanda 10 bab 9 di jelaskan tentang kegiatan beliau, maka siapapun yang mendengarkan dan memuji kebesaran Sri Ramacandra beserta semua rekan-rekan beliau akan terbebaskan dari ssegala reaksi kegiatan yang berdosa . Semoga Sri Ramacandra berpuas hati. Demikian juga kita setiap hari memuji Srila Prabupada sebagai perwakilan Vyasa Deva(Bhagavan Byasa) tentu Tuhan Sri Krsna akan puas ketika kita benar-benar menyerahkan hati kita kepada para Penyembah Tuhan yang amat mulia seperti itu.
Srimad Bhagavatam Skanda 9 bab 10 ayat 51.
“Tretayam vartamanayam
kalah krta – samo bhavat
Rame rajani dharmajne
Sarva - bhuta - sukhavahe”
Artinya :
“Tuhan Ramacandra menjadi raja pada jaman Treta Yuga.
Namun karena pemerintahan beliau yang baik, jaman itu bagaikan jaman Satya Yuga
Yang setiap orang religius, dan sepenuhnya bahagia”.
Ini suatu pertanda kemunculan dari Tuhan, ketika Tuhan muncul, jaman apapun seperti Treta Yuga bagai jaman Satya Yuga dan pada saat itu orang-orang pada religius dan sepenuhnya bahagia, disini karena apa? Karena pemerintahan yang baik. Demikian juga Caitanya Mahaprabu mengatakan bahwa “ ketika Harinama Sankirtana Mahayagya ini dikumandangkan dengan benar dalam tingkat “Sudanam” maka hidup kita bagai dijaman Satya Yuga, penuh kedamaian, ketentraman, penuh kepuasan hati, penuh kerjasama. Kalau seandainya terbalik terjadi seperti itu, kita harus menyadari berarti kita belum mengundang kehadiran Tuhan dimana dijaman Kali Yuga ini Tuhan muncul sebagai Nama Tuhan Harinama Sankirtana Mahayagya. Memang ketika dijaman Caitanya Mahaprabu, jaman itu bagaikan jaman Satya Yuga. Orang selalu bergembira dan berbahagia. Dimana-mana orang menyebut , “Hare Krsna”. Itu adalah pesan dari Caitanya Maha Prabu, Beliau adalah Tuhan sendiri yang muncul 500 tahun yang lalu, Sri Ramacandra sendiri dan itu harus dibuktikan dalam hidup kita minimal dalam personal dalam hidup kita pribadi. Sudahkah merasakan seperti itu? Bagaikan jaman Satya Yuga? Walaupun dikelilingi oleh Kali Yuga, orang yang hidup di Satya Yuga selalu damai hatinya, dia selalu tenang, dan selalu bersemangat, religius dalam agama “happy” Bahagia, tidak bingung kesana kemari pikirannya, dia tenang dalam bhakti selalu, walaupun mungkin disekelilingnya berbagai hal yang terjadi karena ini jaman Kali Yuga. Mungkin orang-orang berkata apa kegiatan kita dalam bhakti ini, tapi orang yang hidup dalam Harinama Yagya dia merasakan damai seperti itu. Sekarang mari kita berpulang pada diri sendiri, ketika kita sudah berjapa(mengucapkan nama suci Tuhan) dan mengikuti empat prinsip, menyerahkan diri pada Krsna, sudahkah kita seperti itu? Sudahkah pikiran kita tidak Camcalam?(kesana kemari cari kebahagiaan), objek indria-indria yang kita ukur dari indria. Nah ini suatu pertanda dari pada kemunculan Tuhan. Tuhan sudah mengatakan, Tuhan muncul dalam bentuk Harinama Sankirtana Maha Yagya. Kalau selain Harinama Sankirtana Maha Yagya, ketika ada sesuatu yang mengaku bahwa itu adalah kemunculan Tuhan itu harus dibuktikan.
Sekarang Srila Prabupada menjelaskan :
Diantara empat Yuga, Satya Yuga, Dvapara Yuga, Kali adalah jaman kemerosotan. Namun jika proses dari Varna Srama Dharma di perkenalkan, dimaksud untuk tujuan itu, situasi dijaman Satya Yuga dapat dirasakan.
Pengucapan nama suci Tuhan di jaman kali yuga ini dimaksudkan untuk tujuan itu ;
“Kaler dosa nidhe rajan asti eko mahan gunah
Kirtanad eva Krsnasya mukta sangah param vrajet”

“Rajaku yang kukasihi walaupun jaman kali penuh dengan kesalahan, serba salah, berpikir salah, berkata salah, masih ada satu kualitas yang baik dijaman ini yaitu hanya dengan mengucapkan maha mantra Hare Krsna Hare Krsna Krsna Krsna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare”
Orang akan menjadi bebas dari ikatan material dan diangkat menuju kerajaan rohani. Itu skanda 12 dijelaskan, jika orang-orang mengambil gerakan atau ikut dalam Gerakan Sankirtana Maha Yagya ini dengan mengucapkan mantra Hare Krsna, Hare Rama, mereka pasti dibebaskan dari kontaminasi Kali Yuga. Dan orang-orang dijaman ini akan berbahagia seperti orang-orang di jaman Satya Yuga. Jaman penuh kecemasan. Siapapun dimanapun dapat dengan mudah ikut mengucapkan nama suci Tuhan senantiasa..
Siapa saja, dimana saja, mudah, orang hanya mengucapkan Maha Mantra Hare Krsna, mengikuti aturan dan peraturan, bebas dari kontaminasi perbuatan yang berdosa.
Bebas dari kontaminasi kaliyuga minimal di kaliyuga ,dan orang-orang di jaman ini dia akan berbahagia seperti orang-orang di Satya yuga, ,jadi Guru Sadhu Sastra,Prabupada mengatakan sama,sastra mengatakan sama ,Tuhan mengatakan benar,sekarang balik sudah kah kita merasakan ? kalau belum, berarti kita belum mengundang kehadiran Tuhan .Satya yuga :bagaimana kehidupan Satya Yuga, minimal 90% kita rasakan kehidupan seperti itu.Tentu jangan merubah jaman kaliyuga menjadi jaman satya yuga ,itu yang dimaksud oleh Sri Caitanya Mahaprabu, barang siapa yang mengucapkan Maha Mantra Hare Krsna dengan cara yang mengikuti aturan dia akan hidup di jaman satya yuga .
.Tetapi mereka yang sudah semangat dalam rohani tentu mengikuti prinsip – prinsip yang benar.Prabupada menjelaskan , sorga itu sama dengan neraka bagi seorang penyembah yang murni.Pergi ke sorga atau ke neraka sama saja,bagi penyembah murni, tidak ingin sorga,tidak ingin neraka dan tidak ingin pembebasan, dia hanya ingin apa?Dia hanya ingin melayani Sri Krsna dengan cinta kasih.begitu keinginan dari seorang penyembah yang murni , maka minimal cobalah raih ini sebelum kita mendapatkan cinta kasih kepada Sri Krsna,yang dijelaskan tadi yaitu Krsna Prema,cobalah minimal rasakan, bahwa nama suci ini adalah jaman Satya Yuga.Orang yang hidup di jaman satya yuga hatinya tidak bingung ,tidak resah melihat orang lain ,berhasil atau pun gagal.Dia selalu ingat dan berpikir,seperti Rupa Gosvami “mengatakan Tuhan selalu bersamaku,Krsna selalu bersamaku”. Srila Prabupada menjelaskan,itu akan di raih di dalam kehidupan ini , jaman satya yuga ? bagaimana kita bisa meraih jaman sayta yuga itu di jaman kaliyuga ini ucapkanlan nama suci krsna terus menerus dengan tekun dan dengan penuh perhatian.Rasakan ketika Guru kita memberikan nama suci itu adalah bukan tipuan.Ada dua hal disini Guru yang penipu atau murid penipu.Guru penipu dia dapat nama suci yang palsu, murid yang penipu mendapat nama suci yang palsu .Kenapa dikatakan Guru penipu, berarti disini Guru ini memang tidak berkwalifikasi,karena murid itu ingin menipu Guru .Guru yang tidak berkwalifikasi akan memberikan dia nama palsu.Kalau kita ingin menjadi murid penipu , Prabupada mengatakan ketika kalian ingin jadi penipu,sebelum kalian menipu ,Guru sudah menipu terlebih dahulu.Maka itu jangan menjadi murid menipu, jadilah murid yang benar-benar serius , menyerahkan dengan nafas kita,Pranadana seperti Radharani kekayaan nafasnya kepada Syama Sundara ,demikian juga beriakn nafas ini pada Sri Guru, untuk meraih karunia Tuhan Yang Maha Esa . Segala sesuatu harus benar-benar penuh perhatian bejapa, bersembahyang mendengarka penuh perhatian , itulah Krsna menyatakan “Berpikirlah kepadaku senatiasa”Prabupada meminta seperti itu mengucapkan maha mantra hare krsna ikut aturan dan peraturan,jauhi perbuatan yang berdosa. Apa perbuatan yang berdosa,? Makan daging, berjudi, berzinah,minuman keras (alcohol) kalau ke tempat suci gosipin orang,segala sesuatu yang bukan untuk Krsna adalah dosa.Prabupada mengatakan maka selalu lah di hubungkan dengan Krsna .Jika orang itu berdosa dan tidak bisa meningggalkan berbuatan yang berdosa segera , itu juga dijauhi,asal bertemu selalu menjelekan orang lain,ini orang yang berdosa, harus ditinggalkan. Jangan dipikirkan orang itu juga, kenapa ?kalau kita memikirkan dia, hati kita juga berdosa.Kalau kita ada yang menghina tidak usah dipikirkan ,pikir kan saja krsna, kalau kita pikirkan dihati kita juga ada dosa, pergaulan seperti itu harus ditinggalkan . Jika dia mengucapkan Maha Mantra Hare Krsna dengan bhakti dan keyakinan dia pasti akan bebas dari perbuatan yang berdosa. Rupa Gosvami menjelaskan selalu lah kita bercerita tentang kegiatan krsna,dan para guru kerohanian ,maka ketika kita memasuki kerajaan Tuhan ,seperti mandir tempat suci ini adalah wakil dari kerajaan Tuhan.Kita harus jangan jadi penipu,kalau kita jadi penipu kita akan di tipu oleh tenaga Tuhan , kita akan melilah segala sesuatu tidak beres, jadi kita akan memasuki dhama yang sebenarnya . Ketika masuk ketempat suci,rasakanlah segala sesuatu berhubungan dengan Tuhan, dan penyembah serta penuh konsentrasi dalam bhakti.Berarti kita masuk dalam tenaga rohani Tuhan, jika tidak demikian kita akan kena tipu.Bisa kita penuh keyakinan kehidupan kita pasti akan menjadi sukses.
Srimad Bhagavatam skanda 9.10.52
Vanani Nadyo Girayo
varsani dvipa sindhavah
Sarve Kama dugha asan
prajanam Bharatarsabha
Artinya : Oh… Maharaj Parksit yang terbaik dari keturunan Barata. Selama pemerintahan Tuhan RAMACANDRA, hutan-hutan, sungai-sungai dan bukit-bukit kemudian daerah-daerah tujuh pulau , lautan, semuanya dengan nyaman diberikan kebutuhan hidup bagi semua mahluk hidup .

Itu bukti daripada pemerintahan Tuhan, kalau sekarang sungai-sungai, gunung-gunung , hutan-hutan menderita, tidak mensuplay kebutuhan mahluk hidup , itu bedanya.
Srimad Bhagavatam skanda 9.10.53
Nadhi-vyadh-i Jara-glani
Duhkha- soka- bhaya-klamah
Mrtyus canicchatam nasid
Rame rajany adhoksaje

Artinya: “ketika RAMACANDRA kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, adalah menjadi raja di bumi ini, semua badan, mental yang sedang menderita, penyakit, usia tua, ketakutan, kesedihan, kebingungan, kecemasan, rasa takut sepenuhnya hilang, bahkan tidak ada kematian bagi mereka yang tidak ingin mati.
Ini jaman pemerintahan pemerintahan SRI RAMA, sekarang jaman pemerintahan siapa…?. Ada 2 pemerintahan sekarang , yang memerintah bumi adalah Sri Caitanya Maha Prabhu yang kedua adalah Dewi Kali.
Barang siapa yang ikut Caitanya Maha Prabhu dia akan naik melintasi planet-planet sorga, barang siapa yang mengikuti Kali, dia akan turun ke Neraka. Bahkan kematian pun biasa diundurkan, begitu pada jaman SRI RAMACANDRA juga pada jaman Caitanya Maha Prabhu kita bisa lihat buktinya, sejarah misi Prabupada Kadang-kadang bumi ini sekarang demikian sedih karena penderitaanya menanggung beban dosa sehingga terjadi bencana. Tapi kita melihat dari sejarah dengan mana kita membaca berita , penyembah selalu dihindari dari kematian akibat akibat kesalahan dalam perbuatan. Satu contoh bukti ketika pesawat menabrak dua gedung tertinggi di New York, banyak penyembah kerja disana, tak satupun penyembah mati disana, ketika tsunami berlangsung, tidak ada para penyembah di sekitar itu, tak satupun penyembah ada disana. Kalau memang benar-benar ikut dalam pengucapan Maha Mantra(nama suci Krsna)kematian bisa diundurkan, itu suatu bukti. Kita tidak pernah dengar para penyembah yang begitu serius menderita seperti orang-orang pada umumnya, bukan karena penyembah sedikit, maka demikianlah karena pemerintahan sekarang hanya 2 di bumi ini yang bertempur,yaitu Caitanya Mahaprabu dan Dewi Kali ,namun tentu kekuasaan di pegang oleh Dewi Kali dan Sri Caitanya Mahaprabu dengan misi beliau selama 1000 kali kaliyuga sekali beliau muncul dan inipun jaman Caitanya Mahaprabu istilahnya numpang.Kenapa di katakan demikian sebab nya pengikut Dewi Kali lebih banyak , daripada pengikut Caitanya Mahaprabu .
Cobalah kita raih karunia dan bersemangat selalu dalam bhakti kumandangkan nama Suci dan agar setiap jiwa dapat mengucapkan nama suci dengan benar selalu berpikir bahwa Sri krsna ada di dalam hati .Kalau kita sudah mengucapkan nama suci Krsna tanpa kesalahan maka kita sudah berada di jaman Satya Yuga.
Sri Rama akan menusuk kebodohan kita,dosa-dosa kita yang ada yang ada di dalam hati kalau kita selalu memuji dan berdoa kepada Sri Rama melalui penyembah beliau yang murni Hanoman Ji .
Srimad Bhagavatam skanda 9.10.54
Eka-patn- vrata-dharo
Rajarsi -caritah sucih
Sva-dharmam grha-medhiyam
Siksayan svayam acarat.
Artinya:
Tuhan Ramachandra bersumpah hanya dengan menerima hanya satu istri dan tidak memiliki hubungan dengan wanita yang lain .Beliau adalah seorang Raja yang suci dan segala sifatnya baik,tidak terikat oleh kwalitas kemarahan beliau adalah menunjukan sifat yang baik bagi sitiap orang khususnya bagi para Grhasta yang dalam ukuran Varnasrama darma .

Demikianlah beliau mengajarkan pada masyarakat umum dengan kegiatan pribadi beliau . Tuhan Ramacandra sebagai Raja yang ideal hanya menerima satu istri yaitu Ibu Sita . Jadi idealnya seorang pemimpin hanya memiliki hanya satu istri.
Saat ibu Sita di culik oleh Rahvana dan para Raksasa Tuhan Ramacandra adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa , Dapat saja mengawini beratus ratus istri ,namun beliau mengajarkan kita bagaimana kesetiaan beliau kepada istrinya dengan mengawini satu istri .Sri Rama bertempur melawan Rahwana dan meraih Ibu Sita kembali.Ini merupakan satu contoh untuk para Grhasta , untuk tidak memiliki lebih dari satu istri. Tuhan Ramacandra yang menunjukan bagaiman seorang itu sempurna menjadi Grhasta hidup dengan istri dan anak-anak dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Varnasrama darma .Sebagai seorang Grhasta bila dia mengikuti prinsip-prinsip Varnasrama Darma dia juga sama dikatakan sebagai Sanyasi(dalam catur asrama) ,Semua tingkatan Catur asrama yang mengikuti aturan dengan baik ,dan mengucapkan Nama Suci Tuhan tanpa kesalahan , mereka pun akan pulang ke dunia Rohani. (kerajaan Tuhan)

Srimad Bhagavatam skanda 9.10.55
Premnanuvrttya silena
Prasrayavanata sati
Bhiya hriya ca Bhava – jna
Bhartuh sitaharan manah
Artinya;
Ibu Sita begitu sangat tunduk hati sekali setia ,pemalu dan suci, senantiasa mengerti setia kepada suaminya .Demikianlah karena sifat-sifatnya , cintanya dan pelayanannya,ibu sita sepenuhnya terikat dan mengikat pikiran Tuhan Yang Maha Esa.
Penjelasan :
Sebagaimana Tuhan Ramacandra adalah suami yang ideal ,ibu Sita istri yang ideal ,kombinasi seperti itu membuat sangat berbahagia .”yat yat acarati sresta tat-tat evatavojanah “ contoh apa saja orang besar lakukan,orang-orang umum akan ikut . Jika dia seorang raja,seorang pemimpim , Brahmacari,brahmana, Guru memberikan contoh , kita menerima dari kitab suci Veda, maka di seluruh dunia akan menjadi Sorag dan sesungguhnya tidak ada lagio neraka di dunia material ini .
Tuhan Sri rama sudah memberikan contoh ketika Tuhan Ramacandra muncul , kehidupan menjadi jaman Satya Yuga .Dari penjelasan Srila Prabupada disini seorang pemimpin, sorang raja seorang Guru ,seorang Brahmana harus memberikan contoh yang benar.



Sumber : Srimad Bhagavatam(A.C Bhaktivedanta Svami Prabuoada)