Kamis, 26 November 2009

KESADARAN ATMA

KESADARAN ATMA

Mata pelajaran yang paling baik adalah ilmu pengetahuan rohani .Adhyatma vidya vidam,Tuhan Sri Krishna bersabda, diantara segala jenis pengetahuan Aku adalah pengetahuan rohani(tentang sang diri dan Tuhan) (Bg 1.32) Ilmu kerohanian memungkinkan seseorang bmenyerahkan diri kepada Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa .penyerahan diri kepada –Nya adalah tujuan dan kesempurnaan hidup ,puncak segala praktek rohani yang benar-benar syah.
Dalam bhagavad gita hubungan antara sang atma dan paramatma atau antara sang mahkluk hidup dengan Tuhan, dijelaskan sebagai berikut Prakrtim viddhi me param jiva bhutam mahabaho,disamping tenagaku yang lebih rendah ini,ada lagi tenagaku yang lebih tinggi (para prakrti) yaitu para makhluk hidup. O’ Arjuna(B.g 7.5) “Aku bersemayam dalam hati setiap mahluk hidup dan dari Ku datang ingatan dan ke-alpaan bagi mereka semua(B.g 15.15)
Iswarah sarwa bhutanam Hrd dese’rjuna tistati brahmayam sarwa bhutani,Tuhan ada di dalam hati setiap mahluk hidup dan mengarahkan pengembaraan mereka di alam fana ini (B.g 18.61)
Ayat – ayat tersebut selama ini menunjukan bahwa sang mahluk hidup berada dibawah pengendalian TYME .Dengan kata lain sang mahluk hidup adalah pihak yang dikendalikan dan tuhan adalah pihak yang mengedalikan.Atau sang mahluk hidup adalah pihak yang dinikmati/melayani,sedangkan Tuhan adalah pihak yang menikmati/dilayani.
Demikianlah kedudukan sang mahluk hidup yang sebenarmya dalam hubungan dengan cinta kasih timbal balik dengan Tuhan.Analoginya adalah seperti hubungan suami istri.Sang istri adalah pihak yang dikendalikan/ melayani,sedangkan suami adalah pihak yang mengendalikan atau yang dilayani.meskipun ada kedudukan yang lebih rendah dan lebih tinggi tetapi istri maupun suami sama-sama merasakan kebahagiaan yang yang sama.Karena itu weda lebih lanjut,dasa bhuto harer eva nanyasvaiva kadacana,dalam keadaan bagaimanapun(baik ketika terbelenggu dalam kehidupan material di alam fana ataupun setelah mencapai pembebasan dan kembali kedunia rohani).sang mahluk hidup tetap berkedudukan sebagai pelayan kepribadian Tuhan Yang Maha Esa ,Hari.
Orang materialistik yang buta rohani dan sibuk dalam kegiatan pemuasan indria,yang tidak menyadari kenyataan bahwa mereka telah lahir berulang-ulang.Dalam setiap penjelmaannya,mereka mengulangi lagi kegiatan pemuasan indria yang telah dilakukan dalam penjelmaan sebelumnya.
Karena itu dikatakan “punah punas carvita carvananam, mereka berulang-ulang mengunyah apa yang telah dikunyah sebelumnya.
Seorang rohaniawan sadar pada hakekat hidup , tidak tertarik lagi pada pola hidup materialistic memuaskan indria dan badan jasmani
Menjadi sadar kepada Kepribadian Tuhan YME Hari dan berlindung pada kaki padmanya tidak dapat dilakukan dengan menjadi sarjana duniawi yang hebat, seseorang tidak dapat menginsyafi siapa dirinya dan siapa Tuhan dengan menjadi sarjana yang hebat dengan menyajikan teori2 ilmiah.(mundaka upanisad 3.2.3)
Selama seseorang masih dipenuhi dengan keinginan pamerih untuk kesenangan duniawi,penyerahan diri kepada Tuhan Sri Hari tidak akan terjadi.
Kesempurnaan hidup adalah hidup rohani yang bebas dari segala kesengsaraan material seperti kecemasan,kekawatiran ,rasa takut, penyakit, umur usia tua, kelahiran, kematian .Ajaran ini mengajarkan bagaimana seseorang keluar dari siklus samsara(kelahiran, kematian usia tua dan penyakit.)
Kemalangan dan kemujuran hidup tidak dapat dihindari ataupun dicari, dengan sekuat tenaga.Untung rugi,suka dan duka,kesulitan dan kemudahan dan berbagai macam kualitas hidup lainnya,menimpa kita masing-masing sesuai denga reaksi karma dari penjelmaan –penjemaan sebelumnya.Dalam bhagavad gita dijelaskan kenikmatan yang diperoleh dari pemuasan indriya,kenikmatan tersebut dengan sendirinya akan diperoleh,seperti halnya kedudukan yang menimpa pada saat nya meskipun seseorang tidak mengharapkannya.
Sesungguhnya kehidupan material didunia fana ini adalah mimpi yang panjang.Selama bermimpi kita sibuk dengan berbagai macam kegiatan khayal dan lupa bahwa kita diam tidur terlentang diatas tempat tidur.Begitu pula,karena dikhayalkan /dibingungkan oleh Triguna kita lupa pada identitas asli kita sebagai jivatma dan lupa dengan kegiatan kita yang sesunggguhnya di dunia rohani. Karena itu WEDA berseru pada kita ,” wahai manusi a bangunlah dari tidur panjangmu yang nyenyak,sadarlah pada kenyataan tentang dirimu yang rohani.( katha Upanisad 1.3.14).
Van arthadam



Pengetahuan yang tertinggi adalah bhakti(cinta kasih) kepada Tuhan,sebab seseorang mengerti /menginsafi/mengenal dan mencapai kepribadian Tuhan Yang Maha Esa Sri Krsna,apabila ia mencintai beliau.
Dengan lembaga catur asrama yang dimulai dari hidup Brahmacari sesunggguhnya dimaksudkan agar seseorang mempersiapkan diri sejak kecil untuk menekuni pengetahuan rohani weda.”Kaumara acaret prajno dharman bhagavatam iha durlabam manusam janma tad apy adhru” demikian dijelaskan dalam Srimadbhagavatam 7.6.1
Lidah kemaluan adalah indria – indri yang paling sulit dikendalikan.Bila seorang Grhastha tidak mampu mengendalikan kedua indria ini, maka Grhananda kupam,rumah tangga yang dibina menjadi lobang sumur yang gelap kedalam mana ia jatuh.Dorongan kemaluan (SEX) adalah penyebab utama seseorang pemuda masuk kedalam sumur yang gelap ini apabila ia menjadi Grhamedhi,kepala keluarga yang hanya sibuk memuaskan indrianya badan jasmani atau mengejar kesenangan material. Weda menyatakan: Maitunya` agara,kehidupan material tidak lain dari pada belenggu sex. Karena itu, sang grhamedhi yang dibelenggu kuat oleh kenikmatan sex akan teperangkap dalam lingkaran samsara : kelahiran,umur tua, penyakit dan kematian.
Pertanyaan timbul,meskipun seseorang tiada henti menderita berbagai jenis kesengsaraan,tetapi mengapa ia tidak tertarik meniti pola hidup spiritual yang member jaminan pasti bebas dari kesengsaraan? Jawabannya adalah karena dia di cengkram kuat /dikhayalan/dibingungkan oleh sifat-sifat alam material (triguna). Dan menjadi sibuk dalam beraneka macam kegiatan pamerih dan menjadi terikat (pada kegiatannya itu) B.g 3.29
Setiap orang sadar bahwa menipu adalah dosa, tetapi kenapa ia terus melakukanya demi mendaptkan uang? Pertanyaan serupa juga diajukan oleh Arjuna kepada Sri Krsna” O keturunan Vrsni,mengapa seseorang terdorong melakukan perbuatan yang berdosa,meskipun tahu itu terlarang,seolah-olah ia melakukan secara terpaksa(B.g 3.36) Sri Krsna menjawab “Kama esa kroda esa rajo guna samudhavah” hal tersebut disebahkan karena nafsu,”O arjuna yang timbul dari sifat alam rajas yang selanjutnya berubah jadi kemarahan (bila yang di-inginkan tidak diperoleh)(Bg.3.37).
Diliputi oleh avidya berarti dicengkram kuat oleh triguna, uang menyebab kan seseorang selalu dalam khayalan dan ketidak- tahuan. Ramamanoh gunesya asya mamaham iti manyate.

Tidak ada komentar: