Rabu, 28 Juli 2010

sabda Tuhan dan satu kebenaran

Para penyembahKu tak akan pernah binasa
Oleh: vedanta pati dasa

ksipram bhavati dharmatma
sasvac-chantim nigacchati
kaunteya pratijanihi
na me bhaktah pranasyati
bhg. 9.31
Dengan segera ia menjadi orang benar dan mencapai kedamaian yang kekal abadi; ketahuilah, wahai Arjuna, para pemujaKu pasti tak akan termusnahkan.
Demikian satu lagi sabda Tuhan dan satu kebenaran yang sudah semestinya mampu menggugah dan membangkitkan kesadaran setiap individu untuk berpaling hanya kepadaNya.
Sabda Tuhan bukanlah syair lagu yang indah, bukan pula puisi cinta, juga bukanlah sajak yang biasa dibacakan dalam pentas-pentas panggung hiburan dengan kemeriahan tepukan tangan penonton dan sebagainya walaupun apa yang disebutkan terakhir kadang-kadang juga mampu memotivasi semangat banyak orang. Tetapi sabda Tuhan adalah kebenaran, nyanyian rohani yang indah mampu memahami tabir misteri dan rahasia kehidupan, maka Krsna bersabda ajaran rahasia ini akan Kusampaikan kepadamu Arjuna karena engkau adalah kawanKu.
Nah pengertian tak termusnahkan disini maksudnya adalah hidup bersama Tuhan di kerajaan rohani yang kekal, tidak lagi mengalami penderitaan kelahiran dan kematian berulang-ulang.
Lalu pertanyaanya adalah apakah alam material itu tidak penting? Jawabnya jelas penting jika tidak penting tentu Tuhan tidak akan menciptakan alam material dengan segala isinya ini. Penting disini tentu merupakan tempat dan kesempatan yang baik bagi semua mahluk ciptaan untuk memperbaiki kualitas diri dan kehidupanya baik itu aspek material maupun aspek rohaninya atau tempat dan kesempatan yang baik untuk meneruskan karma-karma baik pada kehidupanya yang lalu, barangkali pada kesempatan kelahiran sebelumnya kita sudah banyak berbuat kebajikan, mendalami ajaran kerohanian tetapi belum optimal seperti pernah menjadi pemangku, pandita, guru kerohanian, penekun spiritual dan sebaginya, nah pada kelahiran sekarang tinggal melanjutkan dan meningkatkan kualitasnya saja, agar benar-benar dibuat siap menuju alam kekal itu jika saatnya untuk pulang sudah tiba, hal yang sama juga berlaku bagi swadharma yang lain seperti ksatria, waisya dan sudra.
Maka kita sesungguhnya memerlukan atau mengalami banyak sekali penjelmaan untuk mencapai tingkatan itu. Tetapi tidak perlu ada keraguan sedikitpun tentang sabda Tuhan diatas dimana para penyembahKu pasti tidak akan pernah binasa katanya, malah sebaliknya harus bersyukur dalam kehidupan ini sudah sejak dini mengenal atau dikenalkan dengan ajaran rahasia srimad bhagavad gita melalui guru-guru kerohanian yang sudah mempunyai kualifikasi tentunya.
Karena dengan mendalami ajaran rahasia itu dibuat menjadi tahu bagaimana seseorang seharusnya menjalani hidup dan kehidupannya dengan selalu mempraktekan ajaran bhakti dan pelayanan kepada Tuhan melalui guru kerohanian. Tentu tidak semua orang mampu untuk melaksanakannya, ini terkait erat dengan kualitas dan karma seseorang yang tidak sama satu dengan yang lainya. Hanya orang-orang yang beruntunglah yang mampu melaksanakan bhakti dan pelayanan kepada Tuhan berdasarkan petunjuk kitab suci veda. Beruntung disini maksudnya adalah dilahirkan dengan serta merta membawa sifat-sifat kebaikan dan unsure-unsur kekuatan pada dirinya sehingga yang bersangkutan mampu melawan dan memenangkan kekuatan egois, kesombongan, irihati dan lain-lain sifat-sifat adharma yang melekat pada dirinya dan pada akhirnya selalu mampu dan mencerminkan prilaku rendah hati dan kasih terhadap semua mahluk, jadi hanya orang-orang yang beruntunglah yang mempunyai kualifikasi demikian.
Ciri-ciri yang paling sederhana yang dapat dilihat dari kualifikasi seperti itu misalnya vegetarian, tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, tidak berjudi dan seterusnya, walaupun tidak semua orang yang bercirikan demikian adalah seorang penekun bhakti, tetapi para penekun bhakti pasti ciri-cirinya demikian walau itu hanya sebagian kecil dari ciri-ciri lainya.

Atmosfir kaliyuga yang memaksa semua mahluk bergelut dengan permasalahan hidupnya seakan bertekuk lutut dibuatnya. Manusia selalu berlari cepat jika tidak mau ketinggalan bahkan tergilas, berlari dan terus berlari bagaikan mengejar bayangannya sendiri mencari materi untuk memenuhi sang indriya yang tak terbatas itu, waktu dua puluh empat jam serasa kurang. Orang-orang demikian biasanya tidak punya waktu lagi untuk hal-hal lain diluar aktifitas materialnya, selalu berkata sibuk di kantor, sibuk di kerjaan, urusan bisnis, lagi diluar kota, lagi rapat, lagi ada tamu dan seribu satu alasan lainya, sehingga waktu untuk melaksanakan aktifitas rohani menjadi tertutup, mestinya kita patut kasihan dan prihatin dengan kondisi orang-orang seperti itu yang senantiasa mengejar material melebihi kebutuhannya. Manusia-manusia jenis ini sesungguhnya belum mengetahui hakekat dirinya, menyamakan dirinya dengan badanya sehingga orientasinya selalu material. Paling jauh aktifitas yang dia lalukan adalah memberi dana atau sumbangan uang untuk kegiatan phisik bagi kegiatan social, keagamaan dan kemasyarakatan tidak lebih daripada itu, bagi orang-orang yang sudah tercerahkan adalah suatu kewajiban untuk menyampaikan ajaran rohani kepada mereka yang jiwanya masih terbelenggu oleh pekatnya kekuatan maya tersebut. Dalam srimad bhagavatam disebutkan orang-orang jenis ini rohnya akan mencapai planet-planet material kemudian jatuh lagi, apalagi bagi orang-orang yang masuk dalam katagori malas beraktifitas dan berkreasi, golongan ini tentu berpotensi besar terhadap gangguan sosial dan membebani negara.
Untuk itulah pentingnya menumbuhkan kesadaran diri bahwa sejatinya diri ini adalah sang roh dan bukan badan. Roh itu bersifat rohani dan ketika saatnya pulang mestinya pergi ke dunia rohani sebagai tempatnya yang kekal. Jika sang diri sesungguhnya bersifat rohani maka kewajiban-kewajiban yang dilakukan di dunia material inipun harus kita rohanikan, caranya dengan senantiasa mempraktekan ajaran bhakti yoga. Bhakti yoga ini sesungguhnya sederhana yang utama adalah melayani Tuhan dan guru kerohanian, selalu berpikir tentang Tuhan, selalu mengingat Tuhan, selalu menyanyikan tentang kesucian nama Tuhan, selalu membaca sabda-sabda Tuhan, selalu mendengarkan tentang kegiatan Tuhan, selalu berjapa, selalu mempersembahkan boga kepada Tuhan dan selalu mengkonsumsi sisa-sisa Tuhan yang disebut prasadam, selalu berprilaku bersih dan suci dan seterusnya dan seterusnya aktifitas satvika. Ajaran-ajaran itu hanya bisa kita dapatkan dalam kitab suci veda melalui perantara seorang guru kerohanian, tentu kita menerima pelajaran-pelajaran itu dari seorang guru dengan tunduk hati dan mempunyai keyakinan yang kuat bahwa apapun kata sang guru itu adalah kebenaran yang wajib dilaksanakan, maka kedudukan sang guru kerohanian sangat terhormat dihadapan para murid-muridnya. Hormat kepada sang guru yang notabene adalah orang-orang pilihan yang dipercayakan Tuhan untuk menyampaikan ajaran-ajaran Tuhan kepada umat manusia agar menjadi baik dan selalu berbakti kepada Tuhan sebagai seorang penyembah yang taat, dengan demikian maka para penyembah Tuhan pasti tidak akan pernah binasa.

Om Namo Bhagavate Vasudeva ya

Tidak ada komentar: