Selasa, 25 Januari 2011

SRIMAD BHAGAVAD GITA , Krishna katha

Krishna katha
 
pitasi lokasya caracarasya
tvam asya pujyas ca gurur gariyan
na ttvat-samo sty abhyadhikah kuto nyo
loka-traye py apratima-prabhava
Bhg.11.43
Engkau adalah Bapa dari dunia yang bergerak dan yang tak bergerak, Engkau adalah Guru Agung yang dipuja dunia ini, tak ada keberadaan lain yang menyamaiMu di ketiga dunia, sehingga bagaimana mungkin ada yang dapat mengungguliMu wahai keberadaan dengan kekuasaan tak tertandingi.
 
Demikian satu pernyataan yang bernada hormat, bhakti, jujur dari sebuah pengakuan tulus seorang Arjuna kepada Tuhan Sri Krsna tentang kemahakuasaan Beliau. Beliau adalah Bapa, Beliau adalah Guru dan Beliau juga adalah Kekuasaan.
Apakah masih ada yang meragukan dari pernyataan putra Kunti ini? Tentu tidak karena itu adalah weda dan weda tidak perlu pembuktian seperti pengetahuan material, cukup sederhana hanya dengan menerima saja sebagai sebuah kebenaran yang mutlak seperti halnya para rsi-rsi agung yang menerima pengetahuan itu dengan tunduk hati.
Bapa disini dapat diartikan sebagai ayah karena Beliau bersabda semua mahluk lahir dari kandungan Maha Brahma dan Aku adalah pemberi benihnya, ini artinya semua mahluk adalah anak-anak Vasudeva Krsna oleh karena itu semua mahluk sejatinya adalah saudara (vasudeva kutumbakam), maka sudah semestinya prilaku ahimsa tidak menyakiti apalagi membunuh mahluk lain dengan dalih apapun diterapkan dalam kehidupan ini.
Beliau juga adalah Guru yang Agung seperti yang terdapat dalam salah satu mantram weda Gurur Brahmaa Gurur Vishnu Gurur Devo Maheshwarah Guru Saakshaata Parabrahma Tasmai Shri Guruve Namah, disini jelas disebutkan bahwa Beliau adalah guru yang tertinggi (Parabrahma), dengan mantra ini kita diingatkan bagaimana pentingnya peranan seorang guru dalam kehidupan manusia, tetapi zaman kali (kaliyuga) kualitas manusia sudah sangat merosot dan bertabyat sangat munafik sekali maka sangatlah sulit kita berguru langsung kepada Beliau seperti halnya Arjuna karena kita tidak mempunyai kualifikasi seperti itu.
Tetapi karena Tuhan Sri Krsna maha pemurah dan sangat berkarunia sekali maka Beliau menurunkan wakil-wakil Beliau ke dunia material ini pada setiap zaman dalam wujud guru-guru kerohanian, para acarya, para swami, para sadu dan sebagainya, jadi seorang guru kerohanian jelas bukanlah manusia pada umumnya. Mengenai hal ini Beliau juga bersabda Cobalah mempelajari kebenaran dengan cara mendekati seorang guru kerohanian. Bertanya kepada beliau dengan tunduk hati dan mengabdikan diri kepada beliau Orang yang sudah insyaf akan dirinya dapat memberikan pengetahuan kepadamu karena mereka sudah melihat kebenaran itu,  ini artinya mau-tidak mau, suka-tidak suka konsep parampara harus kita ikuti dengan tunduk hati dan berusaha untuk dapat memuaskan guru kerohanian melalui pelayanan suci.
Berikutnya Beliau adalah penguasa tertinggi baik aspek penciptaan pemeliharaan dan peleburan seperti pernyataan Arjuna dengan penuh hormat O Yang Mahabesar, lebih tinggi dari pada Brahma, anda adalah Pencipta yang asli. Karena itu, bukankah seyogyanya mereka bersujud dengan hormat kepada Anda? O Kepribadian yang tidak terhingga, Tuhan yang disembah oleh semua dewa, Pelindung alam semesta! Anda adalah sumber yang tidak dapat dikalahkan, sebab segala sebab, yang melampaui manifestasi alam material ini.
Dan tentu masih banyak sekali kitab-kitab weda yang menjelaskan tentang kemahakuasaan Beliau.
 
Berbicara tentang kemahakuasaan Krsna yang bersumber baik dari veda Srimad Bhagavad Gita, Srimad Bhagavatam dan purana-purana yang lain tentu tidak akan ada habisnya dan semakin dibicarakan semakin menumbuh kembangkan rasa bhakti kepadaNya menuju cinta-kasih rohani atau Krsnaprema. Berbicara Krsna atau Krsnakata akan melibatkan banyak sekali pihak-pihak dan obyek yang berhubungan dengan Beliau yang mampu mengembangkan rohani menuju sebuah kemajuan tentunya karena Krsna sendiri tidak terlepas dari semua itu seperti Balarama, Srimati Radharani, ibu Yasoda, Nanda Maharad, Udava, Vasudeva, ibu Devaki, bukit Govardana, sungai Yamuna, Mathura, hutan Tulasi atau Vrindavan, sapi-sapi, para Gopi, termasuk juga raja Kamsa yang jahat karena beliau memang terlibat dalam lila Beliau pada waktu Beliau masih kanak-kanak. Begitu juga ketika Krsna Dewasa saat menjelang dan berlangsungnya bharatayuda banyak sekali pihak-pihak yang terlibat dalam lila Beliau dalam mengemban misi menegakkan prinsip-prinsip dharma dari setiap rongrongan diantaranya tentu  sang penerima wejangan Bhagavad Gita Arjuna pemanah ulung murid terbaik Drona, cucu tersayang Bhisma sang mahajana, keturunan terbaik wangsa Kuru, ada Drupadi putri Drupada Maharad yang diselamatkan Krsna ketika hendak ditelanjangi Dusasana adik Duryodana di arena perjudian Hastinapura dan seterusnya.   
Kapanpun dan dimanapun Krsna dibicarakan (Krsnakata) pasti kebagahagiaan rohani akan terjadi pada pelakunya karena sesungguhnya Krsna ada disana, maka tidak ada pilihan lain dan tidak ada pilihan lain lagi selain gunakanlah waktu dan kesempatan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya dengan selalu berpikir tentang Tuhan, berbicara tentang Tuhan, menyanyi tentang Tuhan, berkarya demi Tuhan dan seterusnya, pasti akan berdampak luar biasa pada kehidupan manusia yang jauh lebih baik daripada kehidupan sebelumnya, hal ini tidak perlu disangsikan. Lakukanlah semua aktifitas dengan gembira dengan hati yang selalu diliputi oleh bait-bait indah nama suci Tuhan Hare Krsna Hare Krsna Krsna Krsna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare  maka  karunia itu akan dirasakan oleh pelakunya bagaikan Arjuna. seperti pernyataan Sanjaya yang menyaksikan langsung perang dasyat (bharatayuda) di medan Kuruksetra walau dari kamar Dristarastra karena beliau diberikan kekuatan mata rohani yang luar biasa oleh Vyasadeva, dimana beliau mengatakan dimanapun ada Krsna, penguasa semua ahli kebatinan, dan di manapun ada Arjuna, pemanah yang paling utama, di sana pasti ada kekayaan, kejayaan, kekuatan luar biasa dan moralitas. Itulah pendapat saya.
 
Om Namo Bhagavate Vasudeva ya
 

Tidak ada komentar: